Ø ILMU BIOLOGI
Biologi adalah ilmu alam yang
mempelajari kehidupan dan organisme
hidup, termasuk struktur, fungsi, pertumbuhan, evolusi,
persebaran, dan taksonominya. Ilmu
biologi modern sangat luas dan eklektik,
serta terdiri dari berbagai macam cabang dan subdisiplin. Namun, meskipun
lingkupnya luas, terdapat beberapa konsep umum yang mengatur semua penelitian,
sehingga menyatukannya dalam satu bidang. Biologi umumnya mengakui sel sebagai
satuan dasar kehidupan, gen sebagai satuan dasar pewarisan,
dan evolusi sebagai
mekanisme yang mendorong terciptanya spesies baru.
Selain itu, organisme diyakini bertahan dengan mengonsumsi dan mengubahenergi serta
dengan meregulasi keadaan dalamnya agar tetap
stabil dan vital.
Ø DASAR BIOLOGI
MODERN
A. Teori sel
Menurut
teori sel, sel merupakan satuan dasar kehidupan,
dan semua kehidupan terdiri dari satu atau lebih atau produk sel yang disekresikan (seperti
tempurung). Semua selterbelah dari sel lain. Pada akhirnya,
setiap sel di tubuh organisme multiseluler berasal dari
satu sel di dalam sel telur yang terfertilisasi. Sel juga
dianggap sebagai satuan dasar dalam proses patologis, dan fenomena aliran energi terjadi
di sel sebagai bagian dari proses metabolisme.
Selain itu, sel mengandung satuan pewarisan (ADN) yang diwariskan dari satu sel
ke sel lain selama proses pembelahan sel.
B. Evolusi
Salah satu
konsep penting dalam biologi adalah konsep bahwa kehidupan berubah melalui mekanisme
evolusi, dan bahwa semua organisme punya nenek moyang bersama. Berdasarka nteori
evolusi, semua organisme di Bumi, baik yang masih hidup maupun yang sudah punah, berasal
daru satu nenek moyang atau lungkang gen bersama. Evolusi kini digunakan untuk menjelaskan keanekaragaman kehidupan di
Bumi.
Sejarah
evolusioner spesies dan
hubungan genealogisnya dengan spesies lain disebut filogeni.
Informasi tentang filogeni dihasilkan dari berbagai macam pendekatan, seperti
perbandingan rangkaian ADN yang dilakukan dalam
bidang biologi molekuler atau genomika,
dan perbandingan fosil dalam
bidang paleontologi. Untuk memperkirakan memperkirakan jangka waktu
terjadinya evolusi, ilmuwan juga menggunakan berbagai metode, seperti penanggalan radiokarbon. Ahli biologi
menganalisis hubungan evolusioner dengan metode filogenetika, fenetika, dan kladistika.
C. Genetika
Gen adalah satuan
pewarisan utama semua organisme. Gen merupakan bagian dari ADN yang memengaruhi
bentuk atau fungsi organisme. Semua organisme, dari bakteri hingga hewan,
memiliki mekanisme yang mentranslasi ADN menjadi protein.
Sel mentranskripsi ADN menjadi asam
ribonukleat (ARN), dan ribosom kemudian
mentranslasi ARN menjadi protein, sebuah rangkaian asam amino. Kode
translasi semua organisme pada dasarnya sama. Misalnya,
rangkaian ADN yang menyandikan insulin dalam
tubuh manusia juga menyandikan insulin ketika dimasukkan ke organisme lain
seperti tumbuhan.
ADN
biasanya berbentuk kromosom linear dalam eukariota,
dan kromosom lingkaran dalam prokariota.
Kromosom adalah struktur yang terdiri dari ADN dan histon.
Rangkaian kromosom dalam sel dan satuan pewarisan lain yang dapat ditemui
dalam mitokondria, kloroplas,
dan tempat lain secara kolektif disebut genom. Dalam eukariota,
ADN genomik terletak di nukleus sel, bersama dengan sejumlahmitokondria dan kloroplas.
Dalam prokariota, ADN ada di dalam sitoplasma yang
disebut nukleoid. Informasi
genetik dalam sebuah genom disimpan dalam gen, dan himpunan informasi tersebut
dalam suatu organisme disebut genotip.
D. Homeostasis
Homeostasis
adalah kemampuan suatu sistem terbuka dalam
meregulasi stabilitas lingkungan dengan melakukan penyesuaiankeseimbangan dinamika yang
diatur oleh mekanisme regulasi yang terkait. Semua organisme hidup,
baik uniseluler maupun multiseluler,
mengalami homeostasis.
Untuk
menjaga keseimbangan dinamika dan melakukan fungsi tertentu secara efektif,
suatu sistem harus melacak dan menanggapi gangguan. Setelah melacak gangguan,
sistem biologis biasanya menanggapi melalui proses umpan balik negatif. Artinya,
sistem tersebut menstabilkan keadaan dengan mengurangi atau meningkatkan
aktivitas suatu organ atau sistem. Contohnya adalah pelepasan glukagonketika
kadar gula dalam tubuh terlalu rendah.
E. Energi
Keberlangsungan
suatu organisme bergantung pada masukan energi secara
terus menerus. Reaksi kimia yang membentuk struktur dan fungsi tertentu dapat
mengambil energi dari suatu substansi yang menjadi makanannya untuk membantu
membentuk dan mempertahankan sel baru. Dalam proses ini, molekul bahan
kimia yang menjadi makanan memainkan dua peran; pertama, makanan tersebut
mengandung energi yang dapat diubah untuk mendukung reaksi kimia biologis;
kedua, makanan tersebut mengembangkan struktur molekuler baru.
Organisme
yang berperan dalam menghantarkan energi ke suatu ekosistem disebut autotrof.
Hampir semua organisme autotrof memperoleh energi dari matahari. Tumbuhan danfototrof lainnya
menggunakan energi matahari melalui proses fotosintesis yang
mengubah bahan baku menjadi molekul organik, seperti ATP, yang dapat dipecahkan ikatannya untuk
menghasilkan energy. Namun, beberapa ekosistem hanya
bergantung pada kemotrof yang
mendapatkan energi dari metana, sulfida, atau sumber
energi non-matahari lainnya.
Beberapa
energi yang diperoleh digunakan untuk menghasilkan biomassa yang
dapat mempertahankan kehidupan dan mendukung pertumbuhan dan perkembangan.
Kebanyakan sisa energi hanya menjadi panas dan molekul buangan. Proses penting
yang mengubah energi yang terperangkap dalam substansi kimia menjadi energi
yang berguna untuk kehidupan disebut metabolismedan respirasi sel.
Ø Penelitian
1) Struktural
Biologi
molekuler mempelajari biologi dalam tingkatan molekul.
Bidang ini bersentuhan dengan bidang biologi lainnya, terutama genetika dan biokimia.
Biologi molekuler mencoba memahami interaksi antara berbagai sistem sel,
termasuk hubungan antar ADN, ARN, dan sintesis protein. Selain itu, bidang ini
juga membelajari bagaimana interaksi tersebut diatur.
Biologi sel adalah
ilmu yang terkait dengan properti struktural dan fisiologis sel,
termasuk perilaku, interaksi, dan lingkungan. Hal ini dilakukan dalam tingkatan
mikroskopik dan molekuler untuk mempelajari organisme bersel satu seperti bakteri serta
sel dalam organisme multiseluler seperti manusia.
Pemahaman akan fungsi dan struktur sel berperan penting dalam ilmu biologi.
Kemiripan dan pebedaan antara berbagai jenis sel juga sangat terkait dengan
bidang biologi molekuler.
Anatomi mempelajari
struktur makroskopik seperti organ dan sistem organ, sementara genetika merupakan
ilmu gen,pewarisan,
dan variasi dalam organisme. Gen menyandikan informasi yang penting untuk
mensintesiskan protein, yang kemudian membentuk fenotip organisme.
Dalam penelitian modern, genetika juga menyelidiki fungsi gen tertentu dan
menganalisis interaksi genetik. Di
dalam tubuh organisme, informasi genetik biasanya ada di dalam kromosom,
di dalam struktur kimia molekul ADN tertentu.
Biologi perkembangan mempelajari
proses pertumbuhan dan perkembangan organisme. Bidang ini berasal dari embriologi dan
menyelidiki kuasa genetik atas pertumbuhan sel,diferensiasi
sel, dan morfogenesis, yang merupakan proses yang
menghasilkan jaringan, organ, dan anatomi. Organisme yang biasanya
menjadi model dalam bidang ini meliputi
cacing Caenorhabditis elegans, lalat buah Drosophila melanogaster, ikan zebra Danio rerio, tikus Mus musculus,
dan tumbuhan Arabidopsis thaliana. Organisme-organisme
tersebut dipelajari untuk memahami fenomena biologi tertentu, dengan harapan
penemuan pada organisme tersebut dapat menambah pengetahuan tentang cara kerja
organisme lain.
2) Fisiologis
Fisiologi
menyelidiki proses mekanik, fisik, dan biokimia organisme hidup dengan mencoba
memahami bagaimana semua struktur bekerja secara keseluruhan. Gagasan “dari
struktur ke fungsi” merupakan gagasan yang penting dalam bidang biologi.
Penelitian fisiologis secara tradisional terbagi menjadi fisiologi tumbuhan dan hewan,
namun beberapa prinsip fisiologi berlaku untuk semua organisme.
Misalnya, fisiologi sel ragi mungkin juga berlaku untuk sel manusia. Bidang
fisiologi hewan menggunakan alat dan metode dalam fisiologi
manusia untuk spesies non-manusia. Fisiologi tumbuhan meminjam
teknik dari kedua bidang tersebut.
Fisiologi
juga mempelajari bagaimana sistem saraf, kekebalan, endokrin, pernapasan, dan peredaran darah bekerja dan
berinteraksi. Penelitian sistem tersebut juga dilakukan oleh bidang yang
berorientasi pada kedokteran seperti neurologi dan imunologi.
3) Evolusioner
Penelitian
evolusioner terkait dengan asal usul dan nenek moyang spesies,
dan juga perubahannya seiring berjalannya waktu. Bidang ini juga meliputi
ilmuwan dari berbagai bidang yang terkait dengan taksonomi. Contohnya adalah
ilmuwan yang berspesialisasi dalam organisme tertentu seperti mamalogi, ornitologi, botani,
dan herpetologi.
Organisme-organisme tersebut digunakan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan
evolusi yang umum.
Biologi
evolusioner sebagian didasarkan dari paleontologi (yang
menggunakan catatan fosil untuk menjawab pertanyaan tentang cara dan tempo
evolusi)dan
sebagian lagi dari genetika populasi dan
teori evolusioner. Pada tahun 1980-an, biologi perkembangan memasuki kembali
bidang biologi evolusioner setelah sebelumnya dikeluarkan darisintesis
modern akibat penelitian biologi perkembangan evolusioner.Bidang
lain yang terkait dan sering dianggap sebagai bagian dari biologi evolusioner
adalah filogenetika,sistematika,
dan taksonomi.
4) Sistematika
Pohon
filogenetik semua kehidupan berdasarkan data gen rRNA, yang menunjukkan
perpisahan antara tiga domain bakteri, arkea, dan eukariota seperti
yang dideskripsikan oleh Carl Woese. Pohon yang dibentuk berdasarkan gen
lain juga sangat mirip, meskipun mungkin penempatan percabangan berbeda-beda
akibat evolusi rRNA yang cepat. Hubungan pasti antara ketiga domain tersebut
masih diperdebatkan.
5) Ekologi dan
lingkungan
Ekologi mempelajari
persebaran dan berlimpahnya kehidupan, serta interaksi antara organisme dengan
lingkungannya.Habitatsuatu
organisme dapat dideskripsikan sebagai faktor abiotik lokal
seperti iklim,
di samping keberadaan organisme dan faktor biotiklainnya.Sistem
biologis cukup sulit dipelajari karena ada sangat banyak interaksi yang mungkin
terjadi antara organisme dengan lingkungan, bahkan dalam skala kecil. Bakteri di
dalam gradien gula memberikan tanggapan terhadap lingkungan sama seperti seekor
singa yang sedang mencari makanan di sabana Afrika. Spesies
apapun juga dapat menunjukkan berbagai macam perilaku,
seperti kerjasama, agresi, parasitisme,
atau mutualisme.
Masalah menjadi semakin rumit ketika dua atau lebih spesies berinteraksi dalam
suatu ekosistem.
Sistem
ekologi dipelajari dalam beberapa tingkatan yang berbeda, dari individu
hingga populasi, ekosistem,
dan biosfer.
Istilah biologi populasi sering
digunakan bergantian dengan ekologi
populasi, meskipun istilah biologi populasi lebih sering
digunakan ketika mempelajari penyakit, virus, dan mikroba,
sementara ekologi populasi lebih sering dipakai ketika mempelajari tumbuhan dan
hewan. Ekologi juga mengacu pada berbagai subdisiplin yang ada.
Ø CABANG-CABANG
UTAMA ILMU BIOLOGI
Pada masa
kini, biologi mencakup bidang akademik yang sangat luas, bersentuhan dengan
bidang-bidang sains yang
lain, dan sering kali dipandang sebagai ilmu yang mandiri. Berikut adalah cabang-cabang utama biologi :
a. Aerobiologi –
mempelajari partikel organik di udara
b. Agrikultur –
mempelajari proses produksi hasil panen, dan lebih menekankan pada penerapannya
c. Anatomi –
mempelajari bentuk dan fungsi tumbuhan, hewan, dan organisme lain (terutama
manusia)
d. Arachnologi – mempelajari arachnida
e. Astrobiologi –
mempelajari evolusi, distribusi, dan masa depan kehidupan di alam semesta—juga
disebut eksobiologi,eksopaleontologi,
dan bioastronomi
f.
Biofisika – mempelajari proses biologis dalam kerangka
fisika, dengan menerapkan teori dan metode yang secara tradisional digunakan
dalam ilmu fisika
g. Biogeografi –
mempelajari persebaran spesies dalam konteks keruangan dan waktu
h. Bioinformatika –
penggunaan teknologi informasi untuk meneliti, mengumpulkan, dan menyimpan data
genomik atau data biologis lainnya
i.
Biokimia – mempelajari reaksi kimia yang diperlukan
kehidupan agar tetap berfungsi, biasanya pada tingkatan seluler
j.
Biologi bangunan –
meneliti lingkungan hidup di dalam ruangan
k. Biologi evolusioner – mempelajari asal
usul dan nenek moyang spesies
l.
Biologi integratif –
mempelajari semua organisme
m. Biologi
kelautan (atau oseanografi biologis) – mempelajari ekosistem ,
tumbuhan, hewan, dan kehidupan samudra lainnya
n. Biologi konservasi – mempelajari
pelestarian, perlindungan, dan pemulihan lingkungan alam, ekosistem alam,
vegetasi, dan margasatwa
o. Biologi lingkungan –
mempelajari dunia alam secara keseluruhan atau dalam wilayah tertentu, terutama
dampak manusia terhadapnya
p. Biologi
molekuler – mempelajari biologi dan fungsi biologi dalam
tingkatan molekuler, bertumpang tindih dengan biokimia
q. Biologi populasi –
mempelajari sekelompok organisme, termasuk
r. Ekologi
populasi – mempelajari dinamika dan kepunahan populasi
s. Genetika
populasi – mempelajari perubahan frekuensi gen dalam populasi
suatu organisme
t.
Biologi perkembangan – mempelajari
proses pembentukan organisme dari zigot
u. Biologi sel –
meneliti sel sebagai satuan yang utuh, dan interaksi molekuler dan kimia yang
terjadi di dalam sel
v. Biologi struktural –
cabang biologi molekuler, biokimia,
dan biofisika yang
terkait dengan struktur molekuler makromolekul biologis
w. Biologi sintetis –
mengintegrasi biologi dengan teknik; membuat fungsi biologis yang tidak ada di
alam
x. Biomatematika (atau
biologi matematis) – penelitian proses biologis secara kuantitatif atau
matematis, dan lebih menekankan pada permodelan
y. Biomekanika –
penelitian mekanika kehidupan yang lebih menekankan pada penerapan
melalui prostetik atau ortotik. Bidang ini sering
dianggap sebagai cabang kedokteran
z. Biomusikologi –
mempelajari musik dari sudut pandang biologis
aa. Bioteknologi –
cabang biologi yang baru dan kadang-kadang kontroversial yang mempelajari
manipulasi materi hidup, termasuk modifikasi genetik dan biologi sintetik
bb. Botani –
mempelajari tumbuhan
cc. Ekologi –
mempelajari interaksi antara organisme dengan lingkungannya
dd. Embriologi –
mempelajari perkembangan embrio (dari pembuahan hingga kelahiran)
ee. Entomologi –
mempelajari serangga
ff. Epidemiologi –
komponen penting dalam penelitian kesehatan, mempelajari faktor yang
memengaruhi kesehatan suatu populasi
gg. Epigenetik –
mempelajari perubahan ekspresi gen atau fenotip seluler yang diakibatkan oleh
mekanisme selain perubahan rangkaian ADN
hh. Etologi –
mempelajari perilaku hewan
ii. Farmakologi –
mempelajari persiapan, penggunaan, dan pengaruh obat-obatan
jj. Fisiologi –
mempelajari cara kerja organisme hidup serta organ-organnya
kk. Fitopatologi –
mempelajari penyakit pada tumbuhan (juga disebut patologi tumbuhan)
ll. Genetika –
mempelajari gen dan pewarisan
mm.
Hematologi – mempelajari darah dan organ pembentuk darah
nn. Herpetologi –
mempelajari reptil dan amfibi
oo. Histologi –
mempelajari sel dan jaringan, cabang mikroskopik anatomi
pp. Iktiologi –
mempelajari ikan
qq. Kriobiologi –
mempelajari pengaruh suhu yang rendah terhadap kehidupan
rr. Limnologi –
mempelajari perairan di daratan
ss. Mamalogi –
mempelajari mamalia
tt. Mikrologi – meneliti
organisme mikroskopik (mikroorganisme) dan interaksinya dengan kehidupan
lainnya
uu. Mikologi –
mempelajari fungi
vv. Neurobiologi –
mempelajari sistem saraf, termasuk anatomi, fisiologi, dan patologinya
xx. Ornitologi –
mempelajari burung
yy. Paleontologi –
mempelajari fosil dan bukti geografis kehidupan prasejarah
zz. Patobiologi
atau patologi – meneliti penyakit, seperti penyebab, proses,
ciri, dan perkembangannya
aaa.
Parasitologi – mempelajari parasit dan
parasitisme
bbb.
Penelitian biomedis –
meneliti tubuh manusia yang sehat dan sakit
ccc.
Psikobiologi –
mempelajari dasar psikologi secara biologis
ddd.
Sosiobiologi – mempelajari dasar sosiologi secara
biologis
eee.
Teknik biologis – mempelajari biologi dari
sudut pandang teknik dan lebih menekankan pada pengetahuan terapan. Bidang ini
terkait dengan bioteknologi
fff. Virologi –
mempelajari virus dan agen yang seperti virus
ggg.
Zoologi – mempelajari hewan, termasuk klasifikasi,
fisiologi, perkembangan, dan perilaku (cabang meliputi entomologi, etologi, herpetologi, iktiologi, mamalogi, dan ornitologi)
Ø SUMBER
Tidak ada komentar:
Posting Komentar