IMPLEMENTASI WAWASAN
NUSANTARA DALAM KEHIDUPAN NASIONAL
Penerapan
wawasan nusantara harus tercermin pada pola pikir, pola sikap dan pola tindak
yang senantiasa mendahulukan kepentingan negara.
a)
Impelementasi dalam kehidupan politik, menciptakan iklim penyelenggaraan negara yang sehat dan
dinamis.
b)
Impelementasi dalam kehidupan ekonomi, menciptakan
kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara merata dan adil.
c)
Impelementasi dalam kehidupan sosial budaya, menciptakan
sikap batiniah dan lahiriah yang mengakui, menerima, dan menghormati segala
bentuk perbedaan sebagai kenyataan yang hidup di sekitarnya.
d) Impelementasi dalam
kehidupan pertahanan keamanan, menumbuhkan kesadaran cinta tanah air dan
membentuk sikap bela negara pada setiap WNI.
SOSIALISASI WAWASAN NUSANTARA
1.
Menurut sifat/cara penyampaian :
ü Langsung (ceramah,
diskusi, tatap muka)
ü Tidak langsung (media
massa)
2.
Menurut metode penyampaian :
ü Ketauladan
Memberikan contoh-contoh berfikir, bersikap dan bertindak
mementingkan kepentingan bangsa dan negara diatas kepentingan individu.
ü Edukasi
Formal (pendidikan umum dimulai dari tingkat TK sampai
perguruan tinggi).
Informal (dilaksanakan di lingkungan rumah/keluarga,
lingkungan pekerjaan dan organisasi kemasyarakatan).
ü Komunikasi
Tujuan yang ingin dicapai dari wawasan nusantara adalah
tercapainya hubungan komunikasi secara baik.
ü Integrasi
Tujuan yang ingin dicapai dari wawasan nusantara adalah
terjalinnya persatuan dan kesatuan.
TANTANGAN IMPLEMENTASI
WAWASAN NUSANTARA
1.
Pemberdayaan Masyarakat
Memberikan peranan dalam
bentuk aktivitas dan partisipasi masyarakat untuk mencapai tujuan nasional
hanya dapat melaksanakan oleh negara-negara maju, sedangkan untuk negara
berkembang seperti Indonesia ini adanya keterbatasan kualitas SDM.
2.
Dunia Tanpa Batas
a)
Perkembangan IPTEK
Mempengaruhi pada pola piki, sikap, dan tindakan
masyarakat dalam aspek kehidupan. Kualitas SDM merupakan tantangan serius
dalammenghadapi tantangan global.
3.
Era Baru Kapitalisme
a.
Sloan dan Zureker
Kapitalisme adalah suatu sistem ekonomi yang didasarkan
atas hak milik swasta atas macam-macam barang dan kebebasan individu untuk
mengadakan perjanjian dengan pihak lain.
b.
Lester Thuruw
Untuk bertahan dalam era baru kapitalisme harus membuat
strategi baru, yaitu keseimbangan (balance)
antara paham individu dan paham sosialis.
4.
Kesadaran Warga Negara
a.
Pandangan Indonesia tentang Hak dan Kewajiban
Manusia mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang sama.
Hak dan kewajiban dapat dibedakan namun tidak bisa dipisahkan.
b.
Kesadaran Bela Negara
Dalam mengisi kemerdekaan, perjuangan yang dilakukan
adalah perjuangan non fisik. Dalam perjuangan non fisik, kesadaran bela negara
mengalami penurunan yang tajam dibandingkan pada perjuangan fisik.
PROSPEK IMPLEMENTASI WAWASAN NUSANTARA
Berdasarkan beberapa teori, mengemukakan pandangan global sebagai berikut :
1)
Global Paradox menyatakan negara harus mampu memberikan
peranan sebesar-besarnya kepada rakyatnya.
2)
Bordeless World dan The End of Nation State menyatakan
bebas wilayah geografi relatif tetap, tetapi kekuatan ekonomi dan budaya global
akan menembus batas tersebut. Pemerintah daerah perlu diberi peranan lebih
berarti.
3)
The Future of Capitalism menyatakan strategi baru
kapitalisme mengupayakan keseimbangan antara kepentingan individu dengan
masyarakat serta antara negara maju dengan negara berkembang.
4)
Building Win Win World (Henderson) menyatakan perlu
adanya perubahan nuansa perang ekonomi, menjadikan masyarakat dunia lebih
bekerja sama, memanfaatkab teknologi yang bersih lingkungan, serta pemerintahan
yang demokratis.
5)
The Second Curve (Ian Morison) menyatakan dalam era baru
timbul adanya peranan yang lebih besar dari pasar, peranan konsumen dan
teknologi baru yang mengantar terwujudnya masyarakat baru.
KEBEBASAN IMPLEMENTASI
WAWASAN NUSANTARA
Diperlukan
kesadaran WNI untuk :
1.
Mengerti, memahami, menghayati tentang hak dan kewajiban
warga negara
2.
Mengerti, memahami, menghayati bahwa dalam
menyelenggarakan kehidupan memerlukan konsepsi wawasan nusantara sehingga sadar
sebagai warga negara yang memiliki cara pandang.
DAFTAR PUSTAKA
Muchji, Achmad, dkk., 2007, Pendidikan Kewarganegaraan,
Jakarta:Universitas Gunadarma
Sumarsono,
dkk., 2004. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta:PT. Gramedia Pustaka Utama
Tidak ada komentar:
Posting Komentar